Langsung ke konten utama

WAKTU (MASA LALU)

 

Hari ke-30


Oleh : Nang Nayoko Aji

 

Imam Al-Ghazali mengategorikan bahwa waktu atau masa lalu sebagai sesuatu yang paling jauh dari kita. Dan memang terbukti, satu detik satu menit satu jam yang lalu tak akan bisa diulangi oleh kita. Waktu adalah salah satu perkara yang tidak akan pernah diulang kembali.

Islam menjadikan waktu sebagai sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Waktu menjadi wadah bagi manusia untuk melakukan perbuatan yang baik. Nantinya, segala perbuatan akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan Allah SWT atas waktu yang telah kita pergunakan. Tapi masih banyak dari manusia yang melalaikan waktunya, melakukan hal yang tidak bermanfaat, lalai dalam urusan akhirat, dan membiarkan waktu berlalu begitu saja.

Manusia harus dapat memahami tujuannya diciptakan, yaitu untuk melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Manusia harus memanfaatkan waktu diberikan Allah SWT kepadanya di dunia untuk mempersiapkan bekal bagi kehidupan di akhiratnya yang kekal dan abadi. Islam telah memberikan pujiannya serta memberikan sifat orang-orang yang mengisi waktunya dengan berfikir dan menjalankan ketaatan di jalan Allah dengan sebutan Ulil Albab (orang yang berakal).

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali Imran : 190)

Umat manusia benar-benar berada di dalam kerugian yang nyata apabila tidak memanfaatkan waktu pemberian Allah seoptimal mungkin untuk berjalan diatas ketaatanNya.

“Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-`Ashr: 1-3).

 

 “Dan tidaklah Allah bersumpah di beberapa ayat dengan nama waktu, melainkan hal tersebut menunjukkan atas kemuliaan serta keagungan hal tersebut, yaitu dalam hal ini adalah waktu. Islam mendorong seseorang untuk menggunakan waktu dengan baik, agar orang tersebut bisa mengambil pelajaran dan bersyukur atas nikmat waktu yang Allah anugerahkan kepadanya Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur”

(QS. Al-Furqan : 62 )

 

#30harimenulis

#30haripunyanaskah

#siapataujadibuku

#alineakuchallenge

#alineakuwriter

#alineakuNayokoAji

#harike30

Nang Nayoko Aji, terlahir dengan nama NAYOKO AJI di Blora Jawa Tengah nama panggilan Aji, sewaktu kecil dipanggil Nanang. Sering karena banyak teman yang namanya juga Aji jadi dipanggil Nayoko. Masa kecil sampai Lulus SMA tinggal bersama orang tua di Kelurahan yang juga merupakan Kota Kecamatan Ngawen Kabupaten BLORA. Menyelesaikan pendidikan TK, SD, SMP di Ngawen, SMA di SMAN 1 Blora tahun 1990, DIII Teknik Mesin di Universitas Diponegoro Semarang tahun 1994, S1 Teknik Mesin di Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 1997. Berbagai pengalaman kerja dijalani mulai dari mengajar di STM BHINNEKA Patebon Kendal tahun ajaran 1998/1999. Staff Umum di Perusahaan Tambak dan Pembekuan Udang PT Seafer General Foods di KENDAL tahun 1999 – 2001. Mengelola Rental dan Pelatihan Komputer di Tembalang SEMARANG tahun 2002 – 2005. Staff sampai menduduki posisi Supervisor Regional Distribution Center / Kepala Gudang Wilayah di PT Columbindo Perdana / Columbia Cash and Credit tahun 2005 sampai PT tersebut bermasalah resign tanggal 1 April 2019.

Komentar