Hari ke-28
Oleh : Nang Nayoko Aji
Kehidupan merupakan kesempatan. Bagi seorang mukmin, kesempatan terbuka terus sepanjang hidup hingga saat-saat terakhir dari umurnya. Kita hidup didunia hanya sekali, maka kesempatan untuk hidup dengan benar hanya sekali, sesudah itu tak bisa terulang kembali.
Allah memberikan kita kesempatan-kesempatan yang bervariasi. Begitu banyak Allah memberikan kita kesempatan. Ada kesempatan yang akhirnya mengubah arah kehidupan. Ada kesempatan yang mendatangkan perubahan kehidupan menjadi lebih baik bagi orang yang menggunakan kesempatan tersebut dan mengembangkannya. Ada juga kesempatan berupa kedudukan dan jabatan yang bisa digunakan untuk membantu agama dan umat. Terkadang juga ada kesempatan dalam bentuk perdagangan, dan lain sebagainya.
Kita dituntut untuk memanfaatkan kesempatan hidup sebaik-baiknya. Jika tiba saatnya kita mati, maka terputuslah segala kesempatan untuk beramal dan beribadah. Cita-cita pun ikut luput, dan pasti akan datang penyesalan.
Oleh karena itu, janganlah kita sebagai umat muslim menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan Allah SWT untuk melakukan apa yang menjadi larangan-Nya. Kita harus dapat bersyukur dengan menjalankan segala perintah Allah SWT. Jangan sampai menunda waktu ataupun menunda pekerjaan yang ada.
Jika kita tersadar melakukan kesalahan dan masih punya kesempatan, tobat merupakan kesempatan emas dalam kehidupan. Seseorang tidak tahu kapan akan luput kesempatan tersebut dari dirinya. Allah SWT berfirman, "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imron: 133).
Dengan bertobat, maka Allah menganugerahkan kepada para hamba untuk instropeksi diri, untuk merenungkan tentang kondisi mereka, lalu mereka segera kembali kepada Allah sebelum datang kepada mereka kondisi-kondisi lemah dan petaka.
"Bersegeralah beramal saleh sebelum datangnya fitnah-fitnah yang seperti potongan malam yang gelap gulita; seseorang di pagi hari dalam kondisi mukmin dan di sore hari menjadi kafir; seseorang di sore hari masih mukmin dan di pagi hari menjadi kafir; ia menjual agamanya dengan kepentingan dunia.” (HR Muslim)
#30harimenulis
#30haripunyanaskah
#siapataujadibuku
#alineakuchallenge
#alineakuwriter
#alineakuNayokoAji
#harike28
Komentar
Posting Komentar