Langsung ke konten utama

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KINERJA KARYAWAN MENUJU COLUMBIA JAYA


 

Oleh : Nang Nayoko Aji

 

Era globalisasi seiring dengan kemajuan teknologi saat ini membuat dunia tidak ada sekat. Keterbatasan ruang dan waktu dapat diatasi dengan teknologi, sehingga globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan tidak bisa dihindari. Demikian juga dibidang ekonomi, dengan pemberlakuan Asean China Free Trade Agreement (ACFTA) / Perdagangan bebas Asean – China mulai 1 Januari 2010 merupakan langkah persiapan untuk menuju era perdagangan bebas dunia.

Columbia sebagai perusahaan multinasional yang mempunyai jaringan kuat yang meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia perlu mengantisipasi pengaruh dari ACFTA tersebut, semisal dengan adanya serbuan produk-produk sejenis dari Asean dan China. Atau justru Columbia bisa memanfaatkan peluang untuk memperluas jaringan ke negara-negara Asean dan China.

Dengan adanya pasar bebas, tidak hanya produk yang diadu. Tak dapat dipungkuri juga nantinya SDM kita juga akan diadu. Untuk bisa bersaing di pasar bebas Columbia sebagai corporate harus bisa efisien dan kita sebagai karyawan harus bisa meningkatkan produktifitas kinerja untuk mewujudkan Columbia Jaya. Untuk itu, kita sebagai karyawan Columbia harus bisa berfikir lebih dengan kesulitan yang ada dibuat  menjadi kemudahan.

Dengan adanya kemauan kita untuk selalu belajar dan berfikir lebih maka peningkatan produktifitas kinerja kita semakin efektif, karena setiap saat masalah bertambah, kalau kita tidak tambah kepandaian maka kita akan tergilas.. Seperti kata pepatah : “Just like sleeping giant”, itulah ibarat potensi otak kita, tanpa mau belajar / berfikir, kita hanya seperti raksasa yang sedang tidur.

Untuk membantu menyelesaikan permasalahan / pekerjaan dalam rangka peningkatan produktifitas kinerja, bisa dilakukan dengan membuat kerangka berfikir sebagai berikut :

 

A.              Menginventarisir Masalah

Mencatat / mendata semua akar permasalahan. Langkah awal ini penting dilakukan karena memori kita terbatas dan untuk membuat penyelesaian masalah perlu data yang lengkap dari suatu akar permasalahan / pekerjaan.

Sebagai contoh, sebagai seorang Sales perlu mendata prospek call atau konsumen SPA yang sudah lunas untuk pertimbangan langkah ke depan. Atau sebagai Collector perlu mendata konsumen pertanggal jatuh tempo dari mulai pekerjaan, kebiasaan, waktu di rumah dan hal spesifik lainnya.

 

B.    Membuat Skala Prioritas

Mengidentifikasikan / mengelompokkan. Dari data yang ada, permasalahan / pekerjaan dapat dikelompokkan :

1.    Besar / kecilnya masalah

Harus bisa mengukur besar kecilnya suatu permasalahan. Masalah yang besar jangan dianggap ringan, demikian sebaliknya masalah kecil jangan di besar-besarkan.

2.       Penting / mendesaknya masalah

Tentu permasalahan / pekerjaan yang diprioritaskan pertama kali yang penting dan mendesak, yang kedua yang kurang penting tapi mendesak, yang ketiga penting yang tidak mendesak, kemudian yang terakhir yang tidak penting dan tidak mendesak. Sebagai contoh hal yang tidak penting dan tidak mendesak yaitu kebutuhan kita untuk refreshing, mungkin kalau betul-betul ada waktu luang baru bisa kita lakukan.

 

 

C.   Menganalisa

Ada 2 faktor untuk analisa, yaitu faktor intern (diri kita) dan faktor ekstern (lingkungan). Kita gunakan SWOT analysis. SWOT singkatan dari Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), Threatly (Tantangan / Ancaman). Dari diri kita (faktor intern), perlu kita pertimbangkan Kekuatan dan Kelemahan diri kita. Dan untuk faktor lingkungan (ekstern) dipertimbangkan adanya Peluang dan Tantangan / Ancaman yang ada.

Dari analisa tersebut diminimalisir segi negatifnya, seperti adanya kekurangan diri kita perlu kita ubah sehingga menjadi kelebihan diri kita. Sebagai contoh, semisal kita kurang dalam hal ingatan / memory, kita membiasakan segala sesuatu dicatat, sehingga justru aktifitas kita menjadi rapi terprogram.

Demikian juga dengan adanya tantangan / ancaman perlu dicari peluang yang ada. Karena setiap dibalik tantangan pasti ada peluang yang bisa diambil. Sebagai contoh, Sebuah produsen pakaian bermaksud untuk memperluas pasar dengan jalan menyuruh seorang Sales untuk memasarkan didaerah pedalaman. Sales pertama menyerah dengan alasan penduduk di daerah pedalaman ternyata belum ada yang mengenakan pakaian. Kemudian sales kedua datang ke daerah pedalaman tersebut, setelah itu Sales kedua dengan keyakinan penuh dapat memperluas pasar ke daerah pedalaman dengan cara memberi pengarahan kepada penduduk akan arti pentingnya memakai pakaian.

Dari hasil analisa diatas bisa dibuat rumusan teknis dan strategisnya. Untuk hal-hal teknis jangan sampai mengalahkan hal strategis.

 

D.   Produktifitas

Produktifitas diperlukan langkah nyata ( Go / Action). Langkah – langkah teori (konsep) diatas hanya diperlukan untuk membantu mempermudah action (kerja) kita. Konsep, ibarat tangga kesuksesan itu anak tangga pertama. Jadi tidak bisa dipisahkan antara teori dan praktek. Dua hal yang menjadikan kita gagal yaitu bertindak tanpa berfikir dan berfikir tanpa bertindak.

Tiga hal penting untuk meningkatkan produktifitas yang merupakan Etos kerja Karyawan yang baik yaitu :

1.    Pengetahuan, Ketrampilan dan Kemampuan

Bisa bekerja cerdas seperti dicontohkan diatas.

2.            Semangat

Kita harus punya semangat, punya kemauan untuk kerja keras (yang merupakan implementasi kita punya loyalitas dan dedikasi).

3.            Tanggung Jawab

Secara riil kita kerja untuk mendapatkan upah/gaji/uang, tapi ada hal yang lebih penting dari profit yang kita dapatkan selain uang, yaitu Kredibilitas dan Reputasi. Kredibilitas dan Reputasi tidak dapat kita peroleh tanpa adanya tanggung jawab dari apa yang kita kerjakan.

 

(Sumber, dari berbagai Motivasi selama Penulis bekerja di Columbia, diantaranya pada acara :

1.    General Meeting dengan Bp. Leo Chandra / Presdir Columbia beserta rombongan Tgl 14 Agustus 2006 di Cab Semarang.

2.    Apel Pagi setiap Pekan bersama PUB dan Keyperson Cabang.)

 

 

Oktober 2009

 

 

TENTANG PENULIS


 

https://lh5.googleusercontent.com/Kc82qHgxkWTPvsc_zF5nHj4Ll9ihFfZmGyzPSk6EEZI8v2zRoJBBNJmXB38lTsxPJUFWNosWEwXNtOynEk3prulN1uG0aKUPqO5_n9IvQFOeuc6V-JrnQxZf0Yyk7Rdr            NAMA                                          :   NAYOKO AJI, ST.

  Alamat Email                                :   nayoko.aji@gmail.com

  NIK                                               :   2B06012521

  JABATAN                                     :   Ka. Gudang Cab Yogyakarta

  Tanggal bergabung                        :   7 Maret 2005

 

 

RIWAYAT DI COLUMBIA

       Ka Gudang Cab Yogyakarta : 29 Juni 2009 - Sekarang

       Staff Stock Gudang Wilayah Jateng : 7 Mei 2007 – 28 Juni 2009

       Staff Accounting Cab Semarang : 24 Mei 2006 – 6 Mei 2007

       Supervisor Showroom Cab Semarang : 1 April – 23 Mei 2006

       MT / Teknisi Komputer Cab Semarang : 7 Maret 2005 – 31 Maret 2006

 


Nang Nayoko Aji, terlahir dengan nama NAYOKO AJI di Blora Jawa Tengah nama panggilan Aji, sewaktu kecil dipanggil Nanang. Sering karena banyak teman yang namanya juga Aji jadi dipanggil Nayoko. Masa kecil sampai Lulus SMA tinggal bersama orang tua di Kelurahan yang juga merupakan Kota Kecamatan Ngawen Kabupaten BLORA. Menyelesaikan pendidikan TK, SD, SMP di Ngawen, SMA di SMAN 1 Blora tahun 1990, DIII Teknik Mesin di Universitas Diponegoro Semarang tahun 1994, S1 Teknik Mesin di Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 1997. Berbagai pengalaman kerja dijalani mulai dari mengajar di STM BHINNEKA Patebon Kendal tahun ajaran 1998/1999. Staff Umum di Perusahaan Tambak dan Pembekuan Udang PT Seafer General Foods di KENDAL tahun 1999 – 2001. Mengelola Rental dan Pelatihan Komputer di Tembalang SEMARANG tahun 2002 – 2005. Staff sampai menduduki posisi Supervisor Regional Distribution Center / Kepala Gudang Wilayah di PT Columbindo Perdana / Columbia Cash and Credit tahun 2005 sampai PT tersebut bermasalah resign tanggal 1 April 2019.

Komentar

Posting Komentar