Langsung ke konten utama

CINTA DAN RINDU KEPADA ALLAH

 

Hari ke-12



Oleh : Nang Nayoko Aji

 

Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melakukan ibadah, baik itu ibadah yang berupa ritual keagamaan maupun ibadah sosial, adalah tanda kesenangan dan cinta kepada Allah SWT, Dzat Sang Pencipta Semesta Alam. Awal dari cinta dan rindu ialah kenal / mengenal.

1.      Mengenal / Ma’rifat

 Tak kenal maka tak sayang. Seseorang dapat mengenal Tuhannya dari indranya. Ma’rifat atau ma’rifatullah artinya ialah melihat Allah dengan pandangan mata hati (iman), mata batin (akal), dan mata kepala (fenomena alam).

Sabda Rasulullah :

Wahai Abu Dzar, sembahlah Allah seakan-akan kamu melihatnya, jika tidak bisa maka sesungguhnya Allah melihat kamu.

2.      Cinta / Mahabah

Cinta timbul setelah ada pengenalan yang baik. Bukti cinta kita kepada Allah yaitu segala amal perbuatan (ibadah) kita semata-mata ikhlas karena Allah. Kita ikhlas menjalani kehidupan ini.

Cinta dalam hati timbul bisa juga disebabkan adanya kecocokan atau keserasian. Karena kecocokan itulah satu sama lain ada semacam daya tarik / cinta.

Allah suka pada hamban-Nya yang mempunyai akhlakul karimah, yang mengerjakan ibadah dengan lkhlas dan menjauhkan diri dari segala sesuatu yang tidak disenangi oleh Allah. Maka jika kita cinta kepada Allah hendaklah kita menyesuaikan dengan kesukaan Allah. Dan Allah menyesuaikan prasangka hamba-Nya (Allah tergantung kepada prasangka hamba-Nya).

 

3.      Rindu

Setelah cinta maka timbul rindu. Ingat, bila Allah kalian cintai maka kalian akan menjadi lupa segala-galanya, hanya ingat kepada Allah saja.

Rindu merupakan kesenangan hati yang tiada lain dapat mengobati kecuali berjumpa. Jika tiada rasa rindu maka berarti sudah tiada cinta lagi kepada-Nya. Rindu kita kepada Allah yaitu senantiasa kita rindu untuk bermunajat kepada-Nya.

 

"Barang siapa yang suka berjumpa dengan Allah maka Allah suka berjumpa dengannya, dan barang siapa yang benci bertemu dengan Allah maka Allah benci untuk bertemu dengannya." (HR Muslim).

 

#30harimenulis

#30haripunyanaskah

#siapataujadibuku

#alineakuchallenge

#alineakuwriter

#alineakuNayokoAji

#harike12

Nang Nayoko Aji, terlahir dengan nama NAYOKO AJI di Blora Jawa Tengah nama panggilan Aji, sewaktu kecil dipanggil Nanang. Sering karena banyak teman yang namanya juga Aji jadi dipanggil Nayoko. Masa kecil sampai Lulus SMA tinggal bersama orang tua di Kelurahan yang juga merupakan Kota Kecamatan Ngawen Kabupaten BLORA. Menyelesaikan pendidikan TK, SD, SMP di Ngawen, SMA di SMAN 1 Blora tahun 1990, DIII Teknik Mesin di Universitas Diponegoro Semarang tahun 1994, S1 Teknik Mesin di Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 1997. Berbagai pengalaman kerja dijalani mulai dari mengajar di STM BHINNEKA Patebon Kendal tahun ajaran 1998/1999. Staff Umum di Perusahaan Tambak dan Pembekuan Udang PT Seafer General Foods di KENDAL tahun 1999 – 2001. Mengelola Rental dan Pelatihan Komputer di Tembalang SEMARANG tahun 2002 – 2005. Staff sampai menduduki posisi Supervisor Regional Distribution Center / Kepala Gudang Wilayah di PT Columbindo Perdana / Columbia Cash and Credit tahun 2005 sampai PT tersebut bermasalah resign tanggal 1 April 2019.

Komentar